Header Ads

Ini perbedaan OPM dan ULMWP

Dibeberapa media nasional dalam pemberitaannya memuat tentang perjuangan Bangsa Papua, seperti pembukaan Kantor ULMWP kemarin di Wamena selalu ditambahkan dengan kata OPM (Organisasi Papua Merdeka) yang membuka kantor.  Padahal sangat jelas, ada perbedaan antara isi media local yang memuat berita tersebut.

Sebenarnya media-media ini juga tahu tetapi ini bagian dari skenario yang harus dirancang sehingga para pembaca berita tersebut tetap teracuni pikirannya dan mengganggap perjuangan Bangsa Papua sebagai makar, Negara didalam Negara dan sebagainya.

Sebutan OPM telah lama diberikan kepada kelompok pro merdeka, dan juga terutama para pejuang gerilya Papua didalam rimba. Dimulai dari GPK, Sipil Bersenjata dan OTK dan berbagai label  lainnya. Padahal OPM sendiri menurut catatan sejarahnya sangat berbeda jauh dengan sudut pandang Jakarta.


Apalagi diakhir-akhir ini, OPM bukan lagi seperti sebutan yang lama. OPM sekarang adalah, Orang Papua Merdeka, Orang Papua Melanesia.  OPM generasi baru yang semakin berani untuk menuntut hak-hak kedaulatan negaranya atas penjajahan bangsa asing atas tanah airnya. Sedangkan ULMWP adalah wadah persatuangan, wadah koordinasi dan wadah  perjuangan bersama, karena didalamnya ada berbagai elemen perjuangan Bangsa Papua.  ULMWP telah berhasil membawa aplikasi West Papua untuk menjadi anggota di MSG dengan status sebagai pengamat/observer.

ULMWP sendiri adalah hasil dari kesadaran bersama akan pentingnya persatuan Orang Papua Melanesia baik didalam tanah air, maupun diluar negeri untuk  mempercepat proses perjuangan dalam mencapai kemerdekaan Bangsa Papua. (Tanda-heran-itu-ada-di-Honiara)

Jadi OPM (Orang Papua Melanesia) akan tetap mendukung apa yang diperjuangkan ULMWP dan siap untuk melawan pihak-pihak yang menuding  dan mengaburkan arah perjuangan ULMWP.

Baca: Siapakah OPM itu ? 
OPM itu Berjuang Untuk Merdeka
 

Indonesia (Anggota) dan West Papua (Pengamat) di Melanesian Spearhead Group (MSG) harus bisa duduk bersama untuk selesaikan persoalan bangsa. Indonesia harus bersikap terbuka dan tidak menutup mata untuk melihat dengan jeli perjuangan rakyat Papua dalam menentukan pilihannya. Entah nanti tetap dengan Indonesia atau Papua menjadi Negara Merdeka. Intinya perang bukan solusi, tetapi akan sangat-sangat nyata terjadi jika sikap pemerintah Indonesia terus berupaya meredam gerakan dan tuntutan Orang Papua Melanesia diatasn tanah airnya Papua Barat.

By. Phaul Heger

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.