Header Ads

Indonesia Yang Harus Tinggalkan Melanesia - Papua



Pemerintah Republik Indonesia, melalui Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, mengirimkan sinyal keras kepada Gerakan Pembebasan Papua atau United Liberation Movement for West Papua(ULMWP).

“Sudah, sana gabung MSG saja. Tidak usah tinggal di Indonesia lagi,” kata Luhut di Jakarta, Jumat (19/2), menanggapi klaim Juru Bicara Gerakan Pembebasan Papua, Benny Wenda, yang menyebut organisasinya mendapat dukungan negara-negara Melanesia yang tergabung dalamMelanesian Spearhead Group (MSG). (baca: Luhut: Pergi Saja Sana ke Melanesia, Jangan Tinggal di Indonesia!)

Pernyataan  pak luhut ini mengingatkan rakyat bangsa Papua pada pernyataan dari ali murtopo:

“Bahwa Indonesia tidak menginginkan orang Papua, Indonesia hanya menginginkan tanah dan sumber daya alam yang terdapat di dalam pulau Papua. Kalau orang Papua ingin merdeka, silahkan cari pulau lain di Pasifik untuk merdeka. Atau meminta orang Amerika untuk menyediakan tempat di bulan untuk orang-orang Papua menempati di sana,” Pernyataan Ali Murtopo pada tahun 1966. (Baca: Ali Murtopo: Indonesia membutuhan Kekayaan Papua Tidak Termasuk Manusianya )

Dua pernyataan pada masa yang berbeda tapi intinya adalah sama, yaitu tidak menginginkan Bangsa Papua untuk menyatakan dan menuntut hak-hak politiknya sebagai sebuah bangsa dan negara merdeka.
Pernyataan Ali Murtopo saat itu dalam rangka merebut dan menduduki wilayah Papua, sedangkan pernyataan dari Luhut Panjaitan terkait dengan pendirian dan peresmian kantor The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP)  di wilayah Lapago, Wamena.

Bagaimana mungkin bangsa Papua diatas tanahnya sendiri dipaksa dan diusir keluar untuk menyatakan negaranya diluar, ditempat yang bukan wilayahnya. Padahal Papua tidak masuk dalam wilayah asia, papua termasuk dalam lingkup Melanesia. Silahkan lihat dipeta dibawah:
Pembagian Wilayah Pasifik menjadi tiga wilayah geokultural menurut Jules-Sébastien César Dumont D’Urville. Sumber peta: www.sastrapapua.com


Dari pernyataan-pernyataan seperti ini, jelas menunjukan wajah indonesia yang sesungguhnya, yaitu hanya untuk menduduki tanah Papua dan menguras Sumber Daya Alam Papua. Latar belakang sejarah dan beberapa aspek lainnya yang menjadi persoalan mendasar antara indonesia dan Papua terus dibungkam, padahal kita berada pada era yang berbeda, dimana semua informasi dan peristiwa tersebar dengan cepat sampai ke pelosok-pelosok negeri. Tuntutan Papua Merdeka bukan sekelompok atau segelintir saja tetapi benar-benar dari pelosok kampung sampai kota, dari dalam Papua sampai luar negeri.

Wadah Persatuan Bangsa Papua, yang didalamnya ada NFRPB, PNWP dan WPNCL sesuai dengan hasil dari Deklarasi Saralana, Vanuatu pada Desember 2014. Adalah untuk mendorong Bangsa Papua untuk menjadi bagian dari keluarga Melanesian Spearhead Group. Akhirnya Bangsa Papua melalui ULMWP diterima dengan status Pengamat (Observer) di MSG, sedangkan indonesia yang sebelumnya menjadi pengamat masuk menjadi anggota tetap di MSG.  Sama-sama sebagai bagian didalam MSG, tapi didalam negeri baku menyangkal? aneh!

Tanggapan akhir, Bagaimana mungkin Bangsa Papua (ULMWP) ke Melanesia, sedangkan Papua itu Melanesia.
Bangsa Papua ada diatas Tanah Papua, milik pusaka Bangsa Papua dan bukan milik bangsa indonesia, lebih tepat jika indonesia yang harus sesegera mungkin tinggalkan wilayah Melanesia - Papua.

Salam Juang - Papua Tetap Merdeka!

By. Phaul Heger

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.