Header Ads

Situasi Menjelang Resmi Bubarnya Indonesia

Jika sekarang grafik krisis ekonomi bergerak naik vertikal, tandanya kekuatan ekonomi sedang memukul kekuasaan NKRI. Kita tidak bicara tentang siapa yang berkuasa atau siapa yang ingin gantikan penguasa di NKRI, melainkan NKRI sudah tidak dapat dikendalikan.
Politik NKRI tidak memiliki pengaruh sedikitpun terhadap gejolak ekonomi untuk bisa mengatasi. Rakyat Indonesia pun yang beradapada posisi pemilik Negara sekaligus massa aksi tidak berkutik. Rakyat tetap menjadi pengikut politik setia dan sibuk saling mendukung penguasa atau oposisi di Indonesia melalui media sosial.
Sementara, penguasa dan oposisi sibuk sendiri dengan urusan pragmatisme dan keduanya menyadari tidak mampu berbuat apa-apa, selain membuat pernyataan-pernyataan politik yang sama sekali tidak berdampak pada ekonomi dan rakyat Indonesia.
Sehingga kekuatan rakyat pun tidak cukup untuk mempengaruhi ganasnya gejolak ekonomi yang mengarah pada titik kuldesak. Rakyat tidak lagi menjadi kekuatan penentu saat ini. Karena rakyat sendiri irasional.

Melalui sejuta teori dari pengamat, sejuta langkah dari politisi, kekuatan politik Indonesia tidak mampu menahan naiknya grafik krisis ekonomi.
Tanda-tanda ini memberikan kesimpulan, bahwa Negara Indonesia tinggal menunggu dinyatakan secara resmi bubar.
Siapa lagi yang bisa selamatkan Indonesia keluar dari krisis, saya yakin tidak akan ada yang bisa dan mampu. Bahkan dunia internasionalpun menghitung penyelamatan terhadap Negara Indonesia justru menjadi inefisien.
Akhirnya terjadi pembiaran.Kita akan lihat, ketika rupiah sampai pada titik nadirnya. Dan pelarian modal ke luar mencapai titik kulminasinya.

Pembubaran Negara Indonesia adalah solusi satu-satunya.

Yudi Syamhudi
Presiden Negara Rakyak Nusantara

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.