Header Ads

Dumai Dukung Pembentukan Riau Merdeka

Suara sumbang untuk pisah dari Negara Indonesia dan menjadi negara sendiri yaitu Riau Merdeka terus muncul. Kalau sebelumnya melalui Provinsi Riau, kini suara perpisahan dan ingin berdiri sendiri disampaikan sejumlah kalangan tokoh di Kota Dumai, untuk mewujudkan terbentunya Negara Riau Merdeka.

Penyebab suara sumbang ini lantaran masyarakat di Kota Dumai sudah tidak tahan lagi menghirup kabut asap sisa kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di beberapa daerah. Spontan saja, reaksi keras untuk memberikan dukungan semangat pembentuan Riau Merdeka kian menggebu-gebu disampaikan masyarakat yang berada di wilayah Riau bagian pesisir ini.

"Kalau pusat tak mampu tangani kabut asap, maka kami pemuda dan mahasiswa yang bergabung didalam Aksi Selamatkan Riau dari Kabut asap, siap berada dibaris depan untuk menyuarakan dan mendukung sepenuhnya  statmen yang di sampaikan Datok Al Azhar yaitu deklarasi Riau Merdeka," kata Sekretaris KNPI Kota Dumai Ahkmad Khadafi, kepada media ini, Kamis (17/9/15).

Ditegaskan Khadafi, dimana Riau merupakan daerah yang memberikan pajak terbesar kepada Indonesia sebagaimana diwartawan sejumlah media bahwa ekspor Riau mencapai 1,15 miliar Dolar AS. Kontributor ekspor Riau kepada Nasional sebesar 10,04%. Selaini itu  Riau Penghasil CPO dan Migas terbesar. Namun hari ini Pusat masih belum peka dan terkesan lamban dalam penanganan Karhutla yang terjadi saben tahunnya ini.

Ditambahkan Budayawan dan Seniman Kota Dumai, Kamartyas Ag, banyak berdirinya perusahaan Asing di Negeri ini membuat masyarakat benar-benar sengsara dan membuat meraka marah, seakan semua itu tak berguna untuk kepedulian mengatasi bencana kabut sap yang dialami. Dumai dikatakan sebagai Kota industri, mana industrinya? Karena selama ini Dumai hanya dijadikan tempat penanaman modal saja dari pihak perusahaan Asing.

"Kami masyarakat Dumai tidak rela kalau Dumai dikatakan Daerah industri sementara perusahaan disini tidak memberikan Kontribusi atas kepedulian kabut asap yang melanda daerah. Oleh karena itu kita siap mendukung gelora terbentuknya Negara Riau Merdeka sebagaimana yang sudah disampaikan para tokoh-tokoh kita. Ini bentuk kemurkaan masyarakat Riau yang setiap tahunya disuguhi hidangan kabut asap," tegas Kamartyas.

Tyas sendiri meminta kepada Tokoh Riau Al Azhar untuk benar-benar membuktikannya semangat gelora Riau Merdeka. Jangan hanya statmen dan gertak sambal, kalau memang ini semua bertujuan mensejahterakan rakyat dan ingin bebas dari kabut asap, masyarakat Kota Dumai juga siap memberikan dukungan semangat terbentuknya Riau Merdeka itu.

Ditambah adanya kabar berita yang disampaikan melalui media nasional. Bahwa Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, Polri telah menetapkan 10 perusahaan tersangka dari 132 kasus pembakaran hutan yang terjadi di Indonesia. 10 perusahaan di Indonesia tersebut berada di Provinsi Riau, Sumatera Selatan, kalimantan Barat, dan Kalimamtan Tengah.
 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.