Header Ads

Catatan Aktivis: Tak Ada Penjajah yang Ramah Apalagi Humanis

Di dunia ini tidak ada Penjajah yang ramah apalagi humanis, yang ramahpun hanyalah tameng agar membunuh lebih banyak secara psikologi dan fisik untuk membunuh nalar memberontak kaum tertindas, itulah mengapa Indonesia melalui pemerintahan klonialnya terus melakukan kampanye develompentalisme di Papua sembari menjalankan alat represifnya, mesin pembunuh Orang Asli Papua TNI, dan Polisi di Papua dan diluar Papua.
Tidak ada penjajah yang tidak memiliki kepentingan ekonomi politik di suatu daerah yang didudukinya secara paksa, dam dilegalkan dalam manipulasi hukum formal kapitalisme global yg militeristik, dan tersistematis.
Itulah mengapa VOC, Belanda menduduki dan Menjajah Indonesia 3 abad lebih, begitupula Tanah Papua diduduki oleh Indonesia demi kepentingan Freeport dan kepentingan Soekarno dengan konsep kebangsaan yang rapuh secara historis homogen psikis sesama kaum trrtindas. Nasionalisme buta ini dogmatis dan hingga detik ini semakin membuat rakyat indonesia bias memahami Nasionalisme yang luas bahkan konsep kebangsaanya, yang penting bhineka tunggal ika yah, finis disitu tanpa pemahaman yang mantap, sehingga siapapun yg ingin menghilangkan kebhinekaan harus disingkirkam tanpa melihat sila 1 dan 2 didalam landasan konstitusi mereka.
Negara Penjajah dan rezim saat ini masih terus melakukam pembodohan dan penghasutan terhadap sesama rakyat tertindas untuk berkonflik. Rakyat harus sadar bahwa musuh kita bukanlah Ras,Agama dan perbedaan historis lainnya yg melekat tetapi musuh kita adalah sistem yang menindas.
Musuh kita adalah rejim yg memberi ijin, melindungi perusahaan milik kapitaslis. Militer yang terus merepresif gerakan rakyat, anti demokrasi dan melindungi kapitalis dan koruptor.

Sadar, Bersatu dan Berlawan.

Bersama kebenaran Sang Bintang Kejora
Persatuan Tanpa Batas, Perjuangan Sampai Menang.

Yohanes Giyai
Clonial Land, 08/06/18

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.