Header Ads

Akankah Republik Indonesia Dialog Dengan Republik Papua ?


Melihat dari sisi lain perjuangan sebuah bangsa menuju pengakuan kedaulatannya. Bangsa Papua diatas tanah airnya, tanah pusaka dan tanah leluhur yang hingga saat ini masih mengalami pendudukan dari bangsa asing bernama Indonesia.  Perjuangan bangsa Papua dalam mencapai cita-cita kemerdekaannya seakan-akan tak bisa dicapai. Padahal, pada kenyataannya tuntutan dari segenap bangsa Papua adalah merdeka.

Tuntutan Merdeka Dijawab dengan Pemekaran 

Upaya mengalihkan dan mengkotakan tuntutan perjuangan rakyat Papua adalah dengan membuka daerah-daerah pemekaran baru. Padahal secara aturan kouta penduduk untuk dimekarkan menjadi propinsi baru ataupun kabupaten baru tidak mencukupi. Pertumbuhan penduduk pribumi Papua tidak sebanyak penduduk dipulau Jawa. Apa yang diharapkan dari pemekaran ini? Penduduk Papua khususnya pribumi akan berebut jabatan, dari tingkat atas sampai tingkat bawah. Tentu saja peluang kerja yang terbuka menjadi perhatian generasi Papua (sesaat lupakan perjuangan). Peluang ini juga tercipta dan membuat para pencari kerja dari berbagai wilayah datang.

Memang  ada beberapa tuntutan pemekaran itu lahir dari rakyat papua tetapi itu hanya kepentingan politik semata dalam mencari dukungan suara, seperti pada saat pilgub, pilkada dan pileg.  Isu pemekaran cenderung mereda setelah pelaksanaan pemilihan yang disebut diatas usai.

Tuntutan Merdeka Tetap Ada

Tuntutan kemerdekaan bagi Bangsa Papua tetap ada meskipun berbagai strategi, kebijakan berlapis terus diupayakan pihak pemerintah Indonesia. Bangsa Papua yang dalam perjuangan sebelumnya masih mudah untuk diadu domba kini telah berubah. Politik yang semakin cerdas membaca setiap siasat dari penjajahnya.  Kesulitan dalam meredam perjuangan rakyat Papua, melahirkan berbagai opini dan sebutan beragam. Dari segelintir yang menuntut merdeka, hingga  separatis dan kemudian pernyataan bahwa yang mau merdeka silahkan ke Melanesia.  Tapi lagi-lagi bangsa Papua dengan para pejuangnya yang tangguh terus melaju. Dukungan dari beberapa solidaritas diluar negeri juga nampak ada.

Secara umum ULMWP adalah wadah koordinasi, dibentuk dari kesadaran pentingnya persatuan. Dari tiga organisasi besar yang ada, NRFPB, WPNCL dan PNWP. Rakyat Papua dinegeri Papua Barat dari kepala burung, Sorong sampai Merauke mendukung lahirnya wadah ini.

Menurut Gubernur Domberay, Markus Yenu :  ULMWP seperti Panitia Persiapan Kemerdekaan Bangsa Papua. Jika demikian maka jelaslah posisi saat ini, republic Indonesia siap untuk atur secara baik,  dialog atau nanti melalui mekanisme internasional yaitu referendum ataupun pengakuan langsung kepada rakyat Papua. Semua demi hubungan kedua ngara di masa depan.
Namun jika Indonesia terus bertahan dengan sikapnya dan mengganggap perjuangan Bangsa Papua hanya mimpi dan tetap memaksa persatuan palsu, maka suatu saat generasi Bangsa Papua akan tetap mengecap Indonesia sebagai Negara penjajah, sama seperti Indonesia menyebut belanda. Dan jika kemerdekaan bangsa Papua tercapai tak akan ada hubungan diplomatic antar republik Papua dan republik indoensia, sama seperti Indonesia dengan Israel.

Semoga!

By. Phaul Heger

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.