Tendang Lambang Garuda, Sahat Tidak Menyesal
Meski saat ini sedang di bui sebagai tersangka penghinaan terhadap lamĀbang Negara Garuda Pancasila, Sahat S Gurning (27) mengaku tidak meĀnyesal. Menurutnya, dengan seperti itu bisa meyampaikan amanat kepada seluruh maĀsyarakat Indonesia agar benar-benar meneladani isi dan makna Pancasila yang sebenarnya.
āSaya tidak menyesal. Kalau dibiĀlang ingin jadi tenar, silahkan. Tatapi kalau tidak begitu, suaraku, perĀjuanganku tidak didengar,ā tutur Sahat S Gurning yang diwawancarai di MaĀpolres Tobasa, Rabu (13/4).
Disinggung apakah Ia sadari tinĀdakannya telah melanggar hukum, kataĀnya ia paham akan hal itu. Tapi meĀnurutnya semua hal yang ia posting termasuk memplesetkan ke lima sila Pancasila adalah realita yang ia alami.
āSaya tidak benci negara ini. Bukan itu tujuan saya. Tetapi untuk sadarkan kemunafikan seluruh rakyat yang merasa ber-idiologi. Saya tau PancaĀsila itu dasar Negara. Tapi apa keĀnyataannya? Sama dengan realita yang saya posting di facebook. Yang saya liĀhat, para penghayat kepercayaan yang selama ini juga turut memperĀjuangkan kemerdekaan NKRI, secara adminisĀtrasi Negara mereka tidak diakui. Kemudian hak-hak masyarakat adat diĀramĀpas pemerintah untuk keĀpentingan industri perusahaan. Berarti Pancasila itu tidak benar menjadi pedoĀman,ā terangnya.
Sahat menjelaskan, akun facebook itu benar miliknya, serta seluruh postĀiĀngan dalam akunnya adalah isi hatiĀnya. Justru alumni sarjana teknik salah satu universitas di Medan itu menyeĀsalkan meĀngapa baru saat ini postingan tersebut mendapat tangĀgapan banyak orang.
Sebab menurutnya, foto dirinya menendang Garuda Pancasila itu perĀtama kali di upload di akun facebook miĀliknya sejak 11 Januari 2014 lalu. Foto itu diambil dari gambar Garuda yang dilukis di tembok pinggir Jalan Paritohan di Kecamatan Pintupohan MaĀranti, Kabupaten Tobasa.
āItu ekspresi kekecewaan saya kepada pemerintah. Saat itu pemeĀrinĀtahan SBY, dimana situasi pemerinĀtahan yang tidak baik, banyak masalah, termasuk harga BBM yang naik turun,ā paparnya.
Ditanya apa yang dia dapat dengan postingan itu, katanya ia belum puas. Sebab belum ada hasil yang ia dapat. Menurutnya, keberhasilan postingan itu ketika aparatur negara, dan seluruh masyarakat benar-benar meĀngamanatĀkan Pancasila dalam diri masing-mĀaĀsing.
![]() |
Kapolres Tobasa AKBP Jidin Siagian didampingi Kabag Ops Kompol Edi B Sinaga mengapit tersangka Sahat Gurning, di Mapolres Tobasa, Rabu (13/4). |
āUntuk apa Pancasila kita junjung kalau untuk keĀmunafikan saja. Kalau tidak, di ganti aja Garuda jadi bebek nungging seperti kata Zaskia,ā kataĀnya.
Keinginan saya, lanjutnya, kembaĀlikan hak-hak masyarakat adat yang dirampas negara untuk perusahaan. Miskinkan koruptor dan tembak mati. Selanjutnya, pengakuan terhadap peĀnganut kepercayaan yang ada di negara ini,ā tandasnya.
Sementara itu, Kapolres Tobasa AKBP Jidin Siagian menerangkan bahĀwa saat ini status Sahat telah diteĀtapkan sebagai tersangka dan ditahan di RTP Mapolres Tobasa guna peĀnyelidikan.
Kepadanya dipersangkakan Pasal berlapis, Pasal 154 KUHPidana dan Pasal 57 UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. āHari ini resmi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan,ā kata Kapolres.
Disinggung terkait tindak lanjut penyelidikan, katanya saat ini pihakĀnya sedang mendalami psikologis SaĀhat. Direncanakan akan diperiksa dari sisi psiĀkologinya. āAkan kita coba juga nanti tes kejiwaan melalui ahli psikologi,ā katanya.(anlisa)
Sumber: http://siantarnews.com
Post a Comment