Header Ads

WPNCL: Himbauan Tentang Pengibaran Bendera Papua

WEST PAPUA NATIONAL COALITION FOR LIBERATION

Secretariat: Box 1571, Port Vila, Republic of Vanuatu

“When injustice becomes law Resistance becomes duty”
Date: 17 November 2015

EDARAN KHUSUS TENTANG PENGIBARAN LAMBANG NASIONAL BINTANG KEJORA PADA 1 DESEMBER 2015

Menjelang perayaan ke 54 tahun penetapan simbol-simbol National Bangsa Papua Barat (Tanah Papua), yang jatuh pada tanggal 1 Desember 2015, aparat keamanan Indonesia sedang mempersiapkan strategi manipulasi demi memperoleh suplai dana keamanan dari pemerintah daerah Papua dan Papua Barat. Sebagaimana tradisi yang selalu mereka lakukan pada tahun-tahun sebelumnya, setiap peringatan tanggal 1 Desember, selalu dengan mudah kita temui aksi ‘pengibaran’ Bendera Bintang Kejora secara liar di pinggiran Kota, tanpa diketahui siapa yang mengibarkannya.

Bendera Bintang Kejora adalah simbol Harga Diri Bangsa Papua Barat (Tanah Papua), yang terus diperjuangkan dengan darah dan air mata sejak aneksasi Indonesia pada 1 Mei 1963 sampai sekarang.

Oleh karena itu, Pengibaran Bendera Bintang Kejora sebagai simbol perjuangan Bangsa Papua tidak dapat dilakukan secara liar, tanpa ada penanggungjawab kegiatan dan mengikuti protokol perayaan Hari Nasional sebagaimana yang berlaku secara universal.

Mencermati situasi sebagaimana telah kami jabarkan di atas, Maka saya selaku Sekretaris Jenderal West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL) dan atas nama Yth.Tuan Ketua menghimbau sebagai berikut:

1. Perayaan 1 Desember 2015 wajib dilaksanakan di setiap Markas Komando Tentara Pembebasan Nasional di seluruh Tanah Papua. Pengibaran Bendera akan dilaksanakan dalam bentuk Upacara Militer. Bendera Bintang Kejora akan dikibarkan sejak pukul 07.00 – 17.00 waktu Papua. Bendera Bintang Kejora wajib dipertahankan untuk terus berkibar selama jangka waktu tersebut dan dijaga oleh anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (Tanah Papua).

2. Perayaan 1 Desember 2015 juga akan dilaksanakan di Kota-kota di tempat organisasi anggota WPNCL berada, dalam bentuk Ibadah Syukur dengan menyanyikan lagu “Hai Tanah Ku Papua” sebagai Lagu Pembuka Ibadah Syukur.

3. Aksi-aksi kreatif lainnya dapat dilakukan di berbagai Kota yang memungkinkan pelaksanaan Perayaan 1 Desember 2015 tanpa intervensi aparat keamanan Indonesia.

Demikian Himbauan ini kami buat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Salinan resmi juga kami buat dalam Bahasa Inggris untuk diedarkan kepada pendungkung perjuangan Papua yang tersebar di seluruh dunia.

ONE PEOPLE ONE SOUL

Rex Rumakiek
General Secretary

Atas nama Yth. Tuan Ketua

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.