Header Ads

Turun Jalan, Warga Inggris Tuntut Referendum Brexit Kedua

Warga Inggris Turun ke Jalan Tuntut Referendum Brexit Kedua 
LONDON - Hampir 700 ribu orang turun ke jalan di Ibu Kota Inggris, London, pada Sabtu sore menuntut dilakukannya referendum Brexit kedua.

Aksi demonstrasi yang diberi tajuk People Vote March ini mengejutkan pihak otoritas dan penggagas aksi. Pasalnya jumlah massa yang mengikutinya di luar perkiraan polisi kota London yang diprediksi hanya mencapai 100 ribu orang.

Kelompok yang menggagas aksi, People's Vote, memperkirakan jumlah peserta pada aksi demonstrasi itu menyebut 670 ribu orang ikut dalam aksi tersebut.

Tokoh-tokoh politik dari ketiga partai politik utama Inggris berdiri didepan barisan massa demonstran.

Vince Cable, pemimpin Partai Demokrat Liberal, adalah tokoh politik paling senior yang hadir yang bergabung dengan Wali Kota London Sadiq Khan, mantan pemimpin Partai Hijau Caroline Lucas, mantan menteri pemerintah Konservatif Anna Soubry dan mantan menteri bayangan Partai Buruh Chuka Umunna.

"Tidak ada kesepakatan yang lebih baik daripada yang kita miliki sekarang: lebih baik bagi Inggris dan lebih baik untuk Eropa," kata Cable pada orasinya di Parlemen Square di luar Gedung Parlemen seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (21/10/2018).

Sementara Khan mengatakan: "Kebohongan, kekeliruan dan penipuan dari kampanye referendum sekarang telah terbuka, dan jelas kehendak orang-orang berubah."

"Tidak ada yang memilih untuk meninggalkan Uni Eropa untuk membuat diri mereka lebih miskin. Tidak ada yang memilih untuk kekacauan yang diciptakan oleh pemerintah ini," imbuhnya.

Seorang juru bicara untuk People's Vote mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Kami menuntut suara demokrasi kami terdengar di Brexit. Kita sekarang tahu harga sebenarnya dari RUU pemisahan, serta dampak Brexit pada NHS, hak-hak pekerja dan pelayanan publik."

The People's Vote March diselenggarakan oleh kelompok-kelompok pendukung yang tersisa untuk bertahan Uni Eropa, di antaranya adalah Open Britain, Wales for Europe, and Britain for Europe.

Polisi Metropolitan Inggris mengatakan bahwa tidak ada masalah dalam aksi demonstrasi itu dan tidak ada penangkapan yang dilakukan.(ian/international.sindonews.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.